Jumat, 16 April 2010

Memangnya kita siapa??

Allah penggenggam langit, bumi...., seluruh makhluk yang terlihat, tidak terlihat adalah kepunyaan Allah...., semuanya total Allah yang menciptakan, Allah yang mendesign..., keindahan, kecantikan, kepandaian seseorang, karakter seseorang, bakat, kepandaian menulis, merangkai kata-kata.... semua total Allah yang merancang....

memangnya siapa kita???

suatu ketika saya merenung, bertafakur memikirkan bagaimana semua ini agar tidak sia-sia..., seperti gambaran orang shaleh yang dicoretkan Allah dalam Al-Qur'an "Ya Allah tidak lah Engkau ciptakan ini semua dengan sia-sia....."

SELAMAT MENIKMATI.....

DALAM RENUNGAN :

suatu ketika saya (edi sutisna) mempunyai rumah yang lengkap dengan segala perabot rumah tangga dan kendaraannya....,

saya berencana akan pergi ke luar kota dalam beberapa hari atau mungkin beberapa minggu dengan waktu yang tidak ditentukan.

saya menitipkan rumah saya tersebut kepada orang yang sudah saya percayai, saya percaya dengan orang ini, maka dari itu saya titipkan rumah saya untuk dijaga oleh nya selama saya sedang berada diluar kota.

saya berpesan kepada orang ini..., agar rumah saya dijaga dan dirawat baik-baik sampai tiba saat nya saya datang ke rumah..., segala fasilitas boleh dipakai (televisi, radio, alat-alat rumah tangga, berikut kendaraan yang saya punyai, tapi dengan satu syarat "dijaga baik-baik dan dirawat").

karena saya menitipkan rumah (yang notabene rumah saya) maka saya memberikan uang kepada dia untuk kebutuhan sehari-hari (uang makan, uang untuk jalan-jalan agar tidak jenuh dirumah, uang bayar listrik, air, dan lain-lain segala keperluan dan kebutuhan nya selama menjaga rumah saya ini saya yang tanggung sepenuhnya..., dan saya berpesan kepadanya... jika uang ini kurang kamu tinggal hubungi saya dan pasti akan saya transfer uang untuk memenuhi segala kebutuhan kamu sehari-hari selama saya di luar kota, jika kamu amanah insya allah saya akan memberikan hadiah dan oleh-oleh sebagai rasa terima kasih saya sama kamu...).

dengan segala persyaratan dan segala ketentuan saya dan dia... kita berdua sepakat... dan deal.

saya berbuat demikian, tentu saja karena rasa percaya saya kepada orang tersebut (dapat memenuhi amanah).... kalau kepada orang lain belum tentu saya berbuat yang sama seperti ini.

hari-hari pun berlalu.... minggu-minggupun berlalu..., sampai akhirnya saya pulang kembali ke rumah dari luar kota....

TERNYATA.........

ketika saya pulang.... saya amat terkejut...., marah...., geram..., kesal...

saya dapati rumah saya dalam keadaan kotor, bau, berantakan..., dan yang lebih saya sesalkan ialah.., beberapa perabotan saya banyak yang hilang..., kendaraan pun rusak....

setelah saya selidiki..., ternyata orang tersebut tidak amanah..., amanah saya untuk merawat rumah dan segala peralatan tidak dia laksanakan (perabotan rumah tangga yang biasa ia pakai sehari-hari seperti piring, gelas, panci, penggorengan tidak satu pun saya dapati dalam keadaan bersih bahkan berantakan berserakan kemana-mana), kendaraan pun rusak karena ia memakai nya sembarangan dan tidak terawat (kotor penuh lumpur...).

dia memanggap rumah itu milik nya, sehingga tidak berlaku segala ketentuan-ketentuan saya...., bahkan ketika saya akan mengambil dan menempati rumah tersebut di lupa kalau rumah tersebut bukan milik nya tetapi milik saya..., dia membangkang dan merasa memiliki rumah tersebut....

saya berkata kepadanya "memangnya kamu siapa???", "tidak tahu diri...", segala kebutuhan sudah saya penuhi dan siapkan..., semuanya tinggal pakai...., tapi mengapa kamu tidak amanah kepada saya??

itulah hikmah yang saya dapat ketika dalam perenungan.... Allahu Akbar....!!!

memangnya kita ini siapa???, tangan, kaki, badan, mata, rambut jiwa dan raga kita ini milik siapa???

subhanallah kita sudah lupa..., jika diri ini bukanlah milik kita, tetapi milik Allah (Sang pemilik seluruh makhluk)... sehingga kita seenaknya mengotori semua perabotan-perabotan punya Allah....
- mata ini kita kotori dengan bermaksiat
- tangan ini kita kotori dengan bermaksiat
- rambut ini kita kotori dengan bermaksiat
- jiwa ini kita kotori dengan bermaksiat
- semua penuh maksiat..., sehingga perabotan ini teramat kotor, berantakan, bau dan ketika Allah ingin mengambil perabotan milik-Nya itu..., maka Allah mendapati perabotan-Nya dalam keadaan kotor (tanpa kita sempat membersihkannya) dan Allah murka..... (tidak ada waktu lagi untuk membersihkan jika sang pemilik sudah datang untuk mengambil semua perabotan yang Allah miliki).

bahkan yang lebih mengherankannya lagi..., ketika perabotan Allah (yang ada dalam diri kita) ada yang ingin mencurinya..., kita biarkan sesuatu merampok perabotan Allah....

mungkin Allah berkata "memangnya kamu siapa hah???, kamu sudah tidak amanah..., segala sesuatu sudah Aku sediakan untuk memenuhi segala kebutuhanmu..., jika kurang kamu tinggal bilang saja kepadaku (berdo'a), niscaya aku akan memenuhi semua kebutuhan-kebutuhanmu, kenapa kamu tidak amanah???, kenapa kamu tidak membersihkan perabotan-perabotan-Ku yang sudah kamu pakai??, itu semua perabotan-Ku bukan milikmu.... dasar tidak tahu diri...!!!", Allah marah...

subhanallah... Allahu Akbar.... kami berlindung kepada-Mu ya Allah atas murka-Mu dan kelalaian-kelalaian kami....

suatu ketika saya bertanya kepada adik saya.... sungguhpun itu bukan adik kandung..., tetapi saya sudah mengganggap dia sebagai adik saya.... saya bertanya kepada dia...

Sumber : EDI SUTISNA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar