Senin, 12 November 2012

Post Test: Definisi Kontrol dan Langkah-langkah dalam Perenacanaan Audit



Tiga aspek kata kunci definisi kontrol, yaitu :

1. Pengendalian adalah sebuah sistem (a control is a system)

Dengan kata lain, terdiri dari sekumpulan komponen yang saling berelasi yang
berfungsi secara bersama-sama untuk menyelesaikan suatu maksud atau tujuan.

2. Keabsahan / kebenaran dari suatu kegiatan (unlawful events)

Keabsahan kegiatan dapat muncul jika tidak ada otorisasi (unauthorized), tidak
akurat (inaccurate), tidak lengkap (incomplete), redundansi (redundant), tidak efektif
(ineffective) atau tidak efisien (inefficient) pemasukan data kedalam sistem.

3. Pemeriksaan digunakan untuk mencegah (prevent), mendeteksi (detect), atau
mengoreksi (correct) kejadian / peristiwa yang tidak sesuai dengan aturan / hukum
(unlawful events).

Beberapa contoh dapat dipertimbangkan :

a. Pemeriksaan Pencegahan (Preventive control)
Instruksi yang ditempatkan pada dokumen dasar (sumber) untuk mencegah
kemungkinan petugas salah dalam mengisi dokumen (out incorrectly).

b. Pemeriksaan Detektif / pengintaian (Detective control)
Program dapat mengidentifikasi kesalahan pemasukan data ke dalam sistem melalui
terminal (alat masukan).

c. Pemeriksaan Koreksi (Corrective control)
Program menggunakan kode khusus yang memungkinkan sistem dapat mengkoreksi
kesalahan data akibat gangguan (noise) komunikasi.

Langkah-langkah Dalam Perencanaan Audit :
Tahapan-tahapan yang harus dilalui dalam perencanaan auditing agar auditing yang dilakukan mendapatkan hasil sesuai dengan yang diharapkan yaitu :
1. Mendapatkan pemahaman tentang bisnis dan bidang usaha klien.
2. Melaksanakan prosedur dan analitis.
3. Menetapkan pertimbangan awal tentang tingkat materialitas.
4. Mempertimbangkan resiko audit.
5. Menetapkan strategi audit untuk asersi-asersi.
6. Mendapatkan pemahaman tentang struktur pengendalian intern klien.

Penjelasan :
1. Mendapatkan  pemahaman tentang bisnis dan bidang usaha klien.
Untuk dapat membuat perencanaan audit yang memadai, auditor harus memiliki pengetahuan  
tentang bisnis kliennya agar memahami kejadian transaksi dan praktik yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap laporan keuangan. Dalam hal ini yang perlu dilakukan adalah :
- Mereview kertas kerja tahun lalu.
- Mereview data industri dan bisnis klien.
- Melakukan peninjauan ke tempat operasi klien.
- Mengajukan pertanyaan ke komite audit .
- Mengajukan pertanyaan ke manajemen.
- Menentukan adanya hubungan istimewa.
- Mempertimbangkan dampak dari pernyataan akuntansi dan auditing tertentu yang relevan.
2. Melaksanakan prosedur dan analitis.
Evaluasi informasi keuangan yang dibuat dengan mempelajari hubungan yang masuk antara data keuangan yang satu dengan data keuangan lainnya. Prosedur analitis mencakup perbandingan yang paling sederhana hingga model yang rumit yang mematikan berbagai hubungan dan unsur data.
Hal-hal yang perlu dilakukan dalam melaksanakan prosedur dan analitis yaitu :
- Mengidentifikasi Perhitungan yang akan dibuat
- Mengembangkan ekspetasi dan harapan
- Melakukan perhitungan perbandingan
- Analisis data dan identifikasi perbedaan signifikan
- Menyelidiki selisih tak diharapkan yang signifikan
- Menentukan pengaruh atas perencanaan audit
3. Menetapkan pertimbangan awal tentang tingkat materialitas.
4. Mempertimbangkan resiko audit.
5. Menetapkan strategi audit untuk asersi-asersi.
6. Mendapatkan pemahaman tentang struktur pengendalian intern klien.


  



Referensi
http://hasmapsa.staff.gunadarma.ac.id

Diposting oleh Nizma H 16109802 4KA04 UG 
12-11-2012



Tidak ada komentar:

Posting Komentar