Senin, 12 November 2012

Tugas Pretest mengenai "Audit Sistem Informasi"


AUDIT SISTEM INFORMASI

Sistem informasi adalah sekumpulan komponen yang saling berhubungan yang mengumpulkan, memproses, menyimpan dan mendistribusikan informasi untuk mendukung pembuatan keputusan dan pengendalian suatu organisasi. Informasi adalah data yang telah diolah menjadi bentuk yang bermakna dan bermanfaat bagi pemakai. Data adalah fakta yang menyatakan suatu kejadian atau lingkungan fisik yang belum dikelola menjadi bentuk yang bermakna dan bermanfaat bagi manusia. 
Audit sistem informasi didefinisikan sebagai proses pengumpulan dan evaluasi fakta/ evidence untuk menentukan apakah suatu sistem informasi telah melindungi aset, menjaga integritas data, dan memungkinkan tujuan organisasi tercapai secara efektif dengan menggunakan sumber daya secara efisien. Dalam pelaksanaan audit digunakan etika profesi yang dirumuskan oleh organisasi profesi Information System Audit and Control Association (ISACA).

Dalam melaksanakan audit faktor-faktor berikut harus diperhatikan:
  1.  Dibutuhkan informasi yang dapat diukur dan sejumlah kriteria (standar) yang dapat digunakan sebagai panduan untuk mengevaluasi informasi tersebut.
  2. Penetapan entitas ekonomi dan periode waktu yang diaudit harus jelas untuk menentukan lingkup tanggungjawab auditor.
  3. Bahan bukti harus diperoleh dalam jumlah dan kualitas yang cukup untuk memenuhi tujuan audit. 
Audit Sistem Informasi merupakan pengumpulan dan evaluasi bukti-bukti untuk menentukan apakah sistem komputer yang digunakan telah dapat melindungi aset milik organisasi, mampu menjaga integritas data, dapat membantu pencapaian tujuan organisasi secara efektif, serta menggunakan sumber daya yang dimiliki secara efisien. Audit Sistem Informasi sendiri merupakan gabungan dari berbagai macam ilmu, antara lain: Traditional Audit, Manajemen Sistem Informasi, Sistem Informasi Akuntansi, Ilmu Komputer, dan Behavioral Science
Pada dasarnya, Audit Sistem Informasi dapat dibedakan menjadi dua kategori, yaitu :
1. Pengendalian Aplikasi (Application Control
2. Pengendalian Umum (General Control).

Keuntungan adanya audit antara lain :
  • menilai keefektifan aktivitas aktifitas dokumentasi dalam organisasi,
  •  memonitor kesesuaian dengan kebijakan, sistem, prosedur dan undang-undang perusahaan,
  • mengukur tingkat efektifitas dari sistem,
  • mengidentifikasi kelemahan di sistem yang mungkin mengakibatkan
  • ketidaksesuaian di masa datang,
  • menyediakan informasi untuk proses peningkatan,
  • meningkatkan saling memahami antar departemen dan antar individu,
  • melaporkan hasil tinjauan dan tindakan berdasarkan resiko ke manajemen.
Informasi audit harus disimpan dan dijaga sehingga sebuah aksi dapat ditelusuri. Data audit harus dijaga dari modifikasi dan perusakan dari pihak yang tidak bertanggung jawab.


Ada 4 tujuan Audit Sistem Informasi, yaitu
  • Mengamankan Asset
    Aset (aktiva) yang berhubungan dengan instalasi sistem informasi mencakup: perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), manusia (people), file data, dokumentasi sistem, dan peralatan pendukung lainnya.
  • Menjaga Integritas Data
    Integritas data berarti data memiliki atribut:
    kelengkapan, baik dan dipercaya, kemurnian, dan ketelitian. 
    Tanpa menjaga integritas data, organisasi tidak dapat memperlihatkan potret dirinya dengan benar atau kejadian yang ada tidak terungkap seperti apa adanya.
    1. Keputusan maupun langkah-langkah penting di organisasi salah sasaran karena tidak didukung dengan data yang benar.
    2. perlu pengorbanan biaya.
    3. Oleh karena itu, upaya untuk menjaga integritas data, dengan konsekuensi akan ada biaya prosedur pengendalian yang dikeluarkan harus sepadan dengan manfaat yang diharapkan.
  • Menjaga Efektifitas Sistem
    Sistem informasi dikatakan efektif hanya jika sistem tersebut dapat mencapai tujuannya.
    1. perlu upaya untuk mengetahui kebutuhan pengguna sistem tersebut (user).
    2. apakah sistem menghasilkan laporan atau informasi yang bermanfaat bagi user (misal pengambil keputusan).
    3. auditor perlu mengetahui karakteristik user berikut proses pengambilan keputusannya.
Tahap-tahap Audit Sistem Informasi
Audit Sistem Informasi dapat dilakukan dengan berbagai macam tahap-tahap. Tahap-tahap audit terdiri dari 5 tahap sebagai berikut :
1. Tahap pemeriksaan pendahuluan
2. Tahap pemeriksaan rinci.
3. Tahap pengujian kesesuaian.
4. Tahap pengujian kebenaran bukti.
5. Tahap penilaian secara umum atas hasil pengujian.

Referensi :
elearning.upnjatim.ac.id/courses/AUDITSISTEMINFORMASI

Diposting oleh Nizma H 16109802 4KA04 UG
untuk memenuhi tugas v-class mata kuliah Analisis Kinerja Sistem

Tidak ada komentar:

Posting Komentar