Selasa, 27 September 2011

Komentar untuk film Artificial Inteligence

Senin,26 september 2011 pukul 13.00 di ruang e332

Pada hari tersebut kami mahasiswa 3ka04 mendapat mata kuliah IMK,akan tetapi kali ini bu dosen membawa sebuah CD/DVD ke dalam kelas.Kali ini kami tidak mendapat materi dari dosen tetapi menonton sebuah film yang berjudul Artificial inteligence.

Sebuah film menceritakan tentang robot. Yups robot yang tak pernah lapar dan diciptakan untuk melayani manusia,tetapi keterbatasan robot-robot ini adalah mereka menyerupai manusia dalam segala hal dan mereka tidak memiliki hati/perasaan seperti manusia. Karena itu, salah satu perusahaan yang ada di Cybertronic memproduksi mecca (robot yang realistic hampir Mirip dengan manusia).Cybertronic menciptakan David seorang anak tiruan pertama berusia 11 tahun, yang memiliki perasaan sesungguhnya. Ia di desain untuk bagaimana mencintai dan memahami perasan manusia. Terutama ia memiliki cinta yang sangat mendalam pada “ibunya” Monica.
Monica adalah seorang wanita yang mengadopsi David sebagai pengganti anak kandungnya yang sedang dalam keadaan koma, akibat penyakit yang tak bisa disembuhkan.David hidup bahagia bersama “Ibu dan ayahnya” (Monica dan suaminya),tetapi hidupnya mendadak berubah dramatis ketika anak kandung Monica menjadi sembuh dan pulang kembali ke rumahnya.Macam-macam masalah mulai timbul akibat rasa iri yang ada dalam diri Michael anak kandung Monica.Adaptasi futuristic yang di inspirasi oleh cerita Pinokio yang mendambakan
bagaimana ia menjadi nyata,menjadi manusia sesungguhnya yang layak mendapat cinta kasih dari orang tua dan manusia lain disekitarnya.Dalam cerita ini David sang robot kecil yang canggih ini sangat mendambakan menjadi anak lelaki yang sesungguhnya.Supaya ia dapat memenangkan kembali cinta kasih “ibu” nya yang adalah seorang manusia. Selanjutnya perjalanan David mencari “ibu”nya dan akhirnya bertemu dengan seorang Mecca“Joe” adalah gigolo yang tadinya bersifat sangat dingin (tentu, karena ia cyborg
juga) akhirnya bisa bersahabat dan mereka menemukan jati diri mereka masing-masing.

Konsep Artificial Inteligence
Terminologi Artificial Intelligence (AI) ini dimunculkan pertama kali oleh John McCarthy
(http://en.wikipedia.org/wiki/John_McCarthy_%28computer_scientist%29 yang menyebutkan istilah AI untuk menunjukkan bahwa “ilmu pengetahuan dan rekayasa teknik dapat membuat mesin-mesin yang pandai.AI bisa juga mengacu pada kepandaian yang ditunjukkan
oleh suatu bentuk tiruan (buatan manusia/hasil karya manusia,tidak alami,diproduksi secara besar-besaran/massal) Ketika AI diterima sebagai terminology umum, termasuk didalamnya kepandaian komputerisasi dan kepandaian sintetik(tiruan), telah diakui sebagai sesuatu yang potensial yang lebih akurat (dibanding kemampuan manusia biasa).AI dipelajari di semua bidang ilmu seperti computer science,filfsafat,neuroscience bahkan teknik mesin yang berhubungan dengan kepandaian perilaku (behavior).Sebagai fiksi ilmiah AI umumnya digambarkan sebagai kekuatan akan datang yang mencoba untuk menggeser kekuasaan manusia.Seperti suatu masyarakat yang dikontrol oleh komputer yang super, dan bahkan manusia masa depan justru yang akan melayani para robot.Kedepan, akan ada pilihan yang menggambarkan peradaban dunia yang dapat memilih untuk diatur oleh AI atau meniadakan AI sama sekali. Contoh AI dalam dunia nyata adalah “Deep Blue” Chess playing computer pertama yang menang mela-
wan pecatur dunia Garry Kasparov tanggal 10 Februari 1996. Ini merupakan bukti bahwa AI bisa nyata dalam dunia sesungguhnya. Penulis yang banyak menulis tentang science fiction adalah Kevin Warwick, Hans Moravec and Isaac Asimov.Dan mereka mempercayai bahwa suatu saat AI akan mendominasi dunia.
Film tentang cyborg dan manusia menciptakan suatu ide kemanusiaan
berdasarkan aksi atau tindakan dan emosi daripada karakteristik fisik (dalam film Arificial Intelligence).Ide tentang cyborg tetap di dasarkan terutama pada gambaran fisik.Tetapi ada pengecualian yang muncul dalam film AI ini. Tokoh “Joe” dan David digambarkan sebagai Cyborg yang memiliki fisik sempurna dan nyaris sama seperti
manusia.Mungkin tidak pernah kita membayangkan mesin sebagai perpanjangan dari tubuh kita dan mempertimbangkan hubungan kita dengan mesin lebih penting daripada perbedaan antara kita dengan mereka. Kita melihat hubungan antara manusia dan mesin (Cyborg) sebagai suatu integrasi (kesempurnaan).Demikianlah sedikit komentar dari film AI yang dapat penulis ceritakan.

Diposting oleh Nizma Hanim 3KA04
UNIVERSITAS GUNADARMA







Tidak ada komentar:

Posting Komentar